Kamis, 18 Maret 2010

Lima Warga Malang Meninggal karena DBD


MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak lima orang warga Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam kurun Januari-Maret 2010 meninggal karena terserang penyakit demam berdarah dengue atau DBD.

Kabid Pencegahan dan Pemerantasan Penyakit Menular atau P3M Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Mulyatim Koeswo, Jumat (19/3/2010), mengakui, selama tiga bulan terakhir ini sudah lima orang warga yang meninggal akibat DBD.

"Total jumlah penderita DBD di daerah ini dalam kurun Januari-Maret 2010 mencapai 550 orang dan lima orang di antaranya meninggal. Pada Bulan Januari satu orang, Februari dua orang, dan Maret dua orang," katanya.

Secara rinci Mulyatim menjelaskan, dari 550 orang penderita DBD tersebut pada Bulan Januari tercatat 382 penderita, Februari 143 penderita dan Maret 25 orang.

Dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang, delapan di antaranya merupakan daerah endemik DBD, yakni Kecamatan Kepanjen, Lawang, Dau, Bululawang, Pakisaji, Turen, dan Pakis."Di kecamatan itu, setiap tahunnya selalu ditemukan penderita DBD," ujar Mulyatim.

Selain DBD, lanjutnya, penderita penyakit chikungunya jumlahnya juga terus meningkat. Hingga Maret 2010, penderita chikungunya yang tercatat di Dinkes setempat mencapai 700 orang.

Menurut Mulyatim, meningkatnya jumlah penderita DBD maupun chikungunya di antaranya disebabkan oleh musim hujan yang cukup panjang serta kurang kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya, sehingga nyamuk penyebab kedua penyakit tersebut bisa berkembang biak dengan leluasa.

Untuk meminimalkan perkembangbiakan jentik nyamuk penyebab DBD dan chikungunya, kata Mulyatim, pihaknya telah melakukan fogging (pengasapan) di 147 titik dan setiap titik terdiri dari 100-150 rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar